Info Terbaru 2022

4 Baju Budpekerti Sulawesi Tengah

4 Baju Budpekerti Sulawesi Tengah
4 Baju Budpekerti Sulawesi Tengah
4 Baju Adat Sulawesi Tengah | TradisiKita - Provinsi Sulawesi Tengah yaitu provinsi yang mempunyai penduduk dari banyak etnis didalamnya. Tercatat setidaknya ada 15 etnis besar di provinsi yang diberibukota di Palu ini.

Sebut saja diantaranya ada etnis Kaili, Lore, Mori, Saluan, Mamasa, Taa, Bare'e, Buol, Toli-toli, dan Dampelas. Dan dari banyak sekali suku tersebut dilansir dari Wikipedia Indonesia, di Sulawesi Tengah terdapat 22 Bahasa yang berbeda disetiap suku nya. Namun demikian, masing-masing suku sanggup berkomunikasi dengan memakai Bahasa Indonesia.

Dalam bidang kebudayaan, tentu saja masing-masing suku ini mempunyai bermacam-macam kebudayaan yang berbeda-beda. Salah satu kebudayaan yang akan kita temui dalam artikel ini yaitu perihal Baju Adat.

Dalam posting ini,  kita akan mengenal bermacam-macam baju moral Sulawesi Tengah yang tentu saja berasal dari keragaman suku moral penduduk provinsi Sulawesi Tengah.

Baju Adat Sulawesi Tengah

1. Pakaian Adat Sulawesi Tengah - Suku Kaili


Etnis Kaili yaitu etnis / suku moral yang telah berdiam di kabupaten Donggala, Parigi Moutong, Sigi dan kota Palu secara turun temurun.

Suku Kaili mempunyai baju moral yang digunakan pada program tertentu ibarat pada program pernikahan. Pakaian moral yang dikenakan oleh kaum perempuan dari suku kaili di kota palu dikenal dengan nama baju nggembe, semetara pakaian moral yang digunakan oleh kaum laki-laki disebut baju koje/puruka pajana.

 yaitu provinsi yang mempunyai penduduk dari banyak etnis didalamnya 4 Baju Adat Sulawesi Tengah

- Baju Nggembe

Baju Nggembe yaitu baju moral suku Kaili Sulawesi Tengah yang digunakan untuk kaum wanita. Baju moral Sulawesi Tengah yang disebut Baju Nggembe merupakan busana atasan berbentuk segi empat dengan panjang blus hingga sebatas pinggang, berkerah bulat, dan berlengan selebar kain yang dikompliti dengan epilog dada dengan hiasan payet sebagai pemanis busana yang dipadukan dengan bawahan berupa sarung tenun Dongala.

Sebagai pemanis dimenambahkan pula banyak sekali aksesoris berupa kalung beruntai atau gemo, gelang panjang atau ponto ndate, anting panjang atau dali taroe, serta pending atau pende. Pending merupakan ikat pingang yang dibentuk dari materi emas atau perak dan umumnya dikenakan oleh perempuan dalam memainkan pertunjukan tarian khas Sulawesi Tengah. Dibagian dalam pending dibentuk sebuah tempat untuk memasukkan tali pengikat kain berwarna kuning sebagai hiasannya.

 yaitu provinsi yang mempunyai penduduk dari banyak etnis didalamnya 4 Baju Adat Sulawesi Tengah

- Baju Adat Koje/Puruka Pajana

Setelah kita mengenal pakaian moral suku kaili Sulawesi Tengah yang digunakan oleh kaum wanita, sekarang kita akan mengenal pakain laki-laki Kaili. Pakaian moral laki-laki terdiri dari 2 bab yaitu Baju Koje dan Puruka Pajama. Baju Koje atau baju ceki yaitu kemeja yang bab keragnya tegak dan pas dileher, berlengan panjang, panjang kemeja hingga ke pinggul dan digunakan di atas celana.
Puruka Pajana atau celana sebatas lutut, modelnya ketat, namun killnya harus lebar biar praktis untuk duduk dan berjalan. Pakaian ini dikompliti dengan sarung dipinggang, keris, serta sebagian kepala memakai destar atau siga.


2. Pakaian Adat Sulawesi Tengah - Suku Saluan

Suku Saluan merupakan salah satu suku bangsa Indonesia yang tinggal di Kabupaten Luwuk Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah. Masyarakat orisinil Saluan mempunyai sebutan khas, yaitu orang Loinang. Loinang jikalau diartikan ke dalam bahasa Indonesia berarti orang gunung. Hal ini sesuai dengan tempat tinggal suku orisinil Saluan yang sebagian besar di tempat pegunungan.

Berbeda dengan masyarakat suku kaili yang memakai baju nggembe dan puruka pajana sebagai pakaian adat, masyarakat suku saluan mempunyai pakaian moral tersendiri yang khusus dikenakan pada upacara tumpe. Tumpe merupakan salah satu rangkaian upacara moral yang disakralkan oleh masyarakat Loinang dan hanya diadakan pada program khusus ibarat upacara pernikahan, upacara penyambutan tamu dan upacara pelepasan Burung Maleo.

Berikut ini klarifikasi baju moral Sulawesi Tengah khususnya masyarakat Suku Saluan :

a. Baju moral Suku Saluan Laki-laki

Pakaian yang dikenakan oleh kaum laki-laki orang Loinang yaitu pakean nu'moane yaitu serupa kemeja laki-laki yang dipadukan dengan celana panjang yang disebut koja dalam bahasa saluan. Dimenambahkan pula penggunaan sungkup nu’ubak sebagai epilog dibagian kepala, serta sarung (lipa) sebagai pekomplit celana panjang.


b. Baju moral Suku Saluan Wanita


Sedangkan untuk kaum perempuan dalam upacara moral tumpe yaitu berupa baju sungkup nu’ubak berwarna merah jambu yang dipadukan dengan ikat pinggang warna hitam serta rok mahantam berwarna merah jambu bercorak belang-belang. Sebagai pekomplit dimenambahkan pula pengunaan aksesoris berupa kalung atau kalong, gelang atau potto, anting atau sunting, jaling, serta selempang atau salandoeng.


3. Pakaian Adat Sulawesi Tengah - Suku Mori


Suku Mori merupakan salah satu suku yang berasal dari Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Indonesia. Wilayah otoritas suku ini yaitu wilayah Kabupaten Morowali bab utara. Beberapa nama kota dan kelurahan yang termasuk dalam wilayah suku mori yaitu Kolonodale, Beteleme, Tiu, Lembobelala, Lembobaru, Tingkea'o, Wawopada, Tomata, Taliwan, Ensa, Tompira, dan lain-lain.

a. Pakaian moral laki-laki suku Mori

Pakaian moral yang dikenakan oleh kaum laki-laki dari suku Mori juga dikenal dengan sebutan Lambu, yaitu berupa blus berwama merah atau hitam yang dihiasi denan motif rantai berwama kuning yang dipadukan denan celana panjang berwama merah yang disebut dengan saluara. Sebagai pekomplit dimenambahkan penggunaan destar atau melpa bate pada bab kepala, sambengko (selempang), serta metampi ponal (sarung dan pedang).


b. Pakaian moral perempuan Suku Mori

Kaum perempuan biasa mengenakan blus lengan panjang atau bahasa Mori disebut dengan Lambu, berwarna merah dengan hiasan dan motif rantai berwama kuning. Untuk bawahannya merka mengenakan rok panjang berwama merah atau hawu juga bermotif rantai berwama kuning. Mahkota atau pasapu digunakan untuk bab kepala. Adapun aksesoris yang digunakan pada pakaian ini ialah Konde atau Pewutu Busoki, Tusuk Konde atau Lansonggilo, Anting-anting atau Tole-tole, Kalung atau Enu-enu, Gelang Tangan atau Mala, Ban Pinggang atau Pebo’o, Cincin atau Sinsi.


4. BajuAdat Sulawesi Tengah - Suku Toli-toli

Seperti halnya 3 suku moral lainnya di Sulawesi Selatan, Suku Toli-toli yang terdapat di Kabupaten Toli-toli merupakan suku moral Sulawesi Tengah yang juga mempunyai pakaian moral yang khas.

a. Pakaian moral Wanita Suku Toli-toli

Pakaian Adat Perempuan  suku toli-toli terdiri dari Blus lengan pendek atau Badu yang pada bab lengan terdapat lipatan-lipatan kecil, dihiasi manik-manik dan pita emas. Untuk kebawahannya berupa celana panjang atau Puyuka panjang dihiasi pita emas dan manik-manik. Kemudian memakai sarung sebatas lutut atau Lipa. Selendang atau Silempang Ban pinggang berwarna kuning.

Lalu akssesoris yang digunakan antara lain : anting-anting panjang, gelang panjang, kalung panjang warna kuning, kembang goyang

b. Pakaian moral laki-laki suku Toli-toli

Pakaian Pria suku Toli-toli terdiri dari blus lengan panjang, leher tegak, dihiasi dengan pita emas dan manik-manik wama kuning. Kebawahan baju moral laki-laki toli-toli yaitu celana panjang atau Puyuka panjang Sarung sebatas lutut  serta mengenakan tutup kepala atau Songgo


Demikian Sobat Tradisi, 4 baju moral Sulawesi Tengah yang terdiri dari baju moral laki-laki dan perempuan dari 4 suku moral yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah. Semoga berkhasiat

Referensi :
https://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi_Tengah#Suku_Bangsa
/search?q=pakaian-adat-etnis-kaili-kota-palu
https://kulinerkhaskaili.blogspot.co.id/
http://holobis.net/index.php?action=page_display&PageID=424
/search?q=pakaian-adat-etnis-kaili-kota-palu
Advertisement

Iklan Sidebar

Adsense 728x90