Info Terbaru 2022

10 Senjata Tradisional Betawi - Jakarta

10 Senjata Tradisional Betawi - Jakarta
10 Senjata Tradisional Betawi - Jakarta
Senjata Tradisional Betawi | TradisiKita - Siapa bilang Jakarta tak punya senjata tradisional? Walaupun dikenal dengan kota metropolis yang serba modern, ternyata masyarakat Jakarta khususnya suku Betawi yang merupakan penduduk orisinil ini mempunyai bermacam-macam senjata tradisional terutama pada zaman lampau sebagai sarana pertahanan diri serta perkakas rumah tangga.


Menurut arkeologi Uka Tjandrasasmita sebagai penduduk natif Sunda Kelapa (Monografi Jakarta Raya dan Sekitarnya Dari Zaman Prasejarah Hingga Kerajaan Pajajaran (1977), Suku Betawi mempunyai senjata tradisional yang belum terpengaruh kebudayaan aneh semenjak zaman Neolithikum atau zaman Batu Baru (3000-3500 tahun yang lalu). Hal ini sanggup ditemukan pada bukti arkeologis di kawasan Jakarta dan sekitarnya dimana terdapat aliran-aliran sungai besar mirip Ciliwung, Cisadane, Kali Bekasi, Citarum pada tempat-tempat tertentu sudah didiami.

Dari alat-alat yang ditemukan di situs-situs itu, mirip kapak, beliung, pahat, pacul yang sudah diumpam halus dan menggunakan gagang dari kayu, disimpulkan bahwa masyarakat Betawi dikala itu sudah mengenal pertanian (mungkin semacam perladangan) dan peternakan. Bahkan juga mungkin telah mengenal struktur organisasi kemasyarakatan yang teratur.

Pada kesempatan inilah kita akan mengenal senjata tradisional Betawi yang beberapa diantaranya masih tetap digunakan masyarakat Betawi pada dikala ini.

Senjata Tradisional Betawi

 Siapa bilang Jakarta tak punya senjata tradisional 10 Senjata Tradisional Betawi - Jakarta

Setidaknya ada 10 senjata tradisional Betawi yang telah dikenal semenjak zaman lampau sampai beberapa diantaranya masih banyak digunakan oleh masyarakat Betawi dikala ini, baik sebagai alat atau perkakas rumah tangga, alat pertanian maupun sebagian ada yang dijadikan suplemen / senjata pusaka.

Untuk mengetahui apa saja senjata tradisional Betawi ini, mari kita simak klarifikasi mengenai 8 senjata tradisional Betawi dibawah ini :

1. Senjata Tradisional Betawi - Golok Betawi

Golok merupakan senjata yang lazim dibawa oleh masyarakat Betawi khususnya kaum pria pada zaman lampau. Selain sebagai alat pertahanan diri, golok yang merupakan senjata tradisional Betawi ini juga berfungsi sebagai perkakas yang berguna untuk mencari kayu bakar, mengupas kelapa, memotong fauna dan lain sebagainya.

Sebagai senjata yang khas, golok Betawi mempunyai ciri khas tersendiri,tidak hanya pada cerangka dan gagangnya yang mempunyai gesekan khas Betawi, tapi juga bentuknya yang unik dan mempunyai nama dan penggunaan tersendiri.

Berdasarkan bentuknya, golok betawi dibedakan menjadi 3 macam, yaitu 

a. Golok Gobang

Bentuk dari golok gobang khas Betawi ini cenderung pendek. Golok gobak mempunyai bentuk ujung yang rata serta melengkung di bab punggung golok. Senjata Tradisional Betawi ini dibentuk dari materi utama berupa Tembaga. Adapun gagang pada golok ini terbuat dari kayu rengas, serta tidak mempunyai ukiran. Orang Betawi menyebutnya dengan sebutan gagang jantuk.

b. Golok Ujung Turun

Golok ujung turun merupakan senjata tradisional Betawi yang mempunyai ujung lancip. Golok ini biasanya menggunakan wafak (ukir) pada bilahnya serta terdapat gesekan fauna pada gagangnya. Gagang golok biasanya terbuat dari tanduk dengan tujuan biar beban golok menjadi ringan.

Adapun gambar fauna yang diwafak digolok mencerminkan kepercayaan orang Betawi akan fauna yang dianggapnya keramat. Hewan yang paling dikesukaankan yakni macan, contohnya ‘golok Mat Item’ yang juga berwafak gambar macan.

Golok jenis ini sering dibawa dan diselipkan disarung oleh para jawara betawi. Sobat tentu sudah banyak mengenal jawara - jawara Betawi pada masa kemudian bukan?


c. Golok Betok


Golok betok merupakan pusaka orisinil masyarakat Betawi. Sebagai sebuah senjata pusaka, keberadaan Golok Betok merupakan fase awal asal muasal senjata dalam sejarah nusantara. Bahkan, sebelum senjata khas Jawa Barat kujang ada, Golok Betok sudah ada konsepnya terludang kecepeh lampau. Namun, alasannya yakni Kerajaan Padjajaran memohon kepada Sang Empu biar dibuatkan secepatnya sebuah senjata berjulukan kujang, pembuatan Golok Betok menjadi tertunda.

2. Senjata Tradisional Betawi  - Badik Cangkingan

Senjata tradisional masyarakat Betawi yang bentuknya hampir ibarat rencong (senjata khas Aceh) dan badik (senjata khas Makasar). Bagian-bagiannya terdiri dari gagang yang terbuat dari kayu yang keras atau gading, cincin terbuat dari perak, perunggu atau emas, kemudian rangka dan sarung. Kedua bab ini biasanya terbuat dari kayu yang keras yang diukir indah. Bagian terakhir yakni bilah badik yang terbuat dari adonan besi dan baja.



Sesuai dengan namanya “cangkingan”, senjata ini biasanya dibawa begitu saja, diselipkan pada celana atau sarung. Senjata badik cangkingan ini digunakan sebagai senjata untuk mempertahankan diri. Namun pada dikala ini badik cangkingan banyak digunakan sebagai pekomplit berbusana, terutama busana pengantin pria dalam suatu upacara perkawinan. Oleh alasannya yakni itu umumnya yang menyimpan senjata ini para perias pengantin.

3. Senjata Tradisional Betawi  - Siku-siku

Senjata tradisional Betawi ini disebut siku-siku alasannya yakni tersusun dari dua besi yang saling menyilang atau menyiku. Biasanya senjata ini digunakan secara berpasangan. Selain mempunyai bentuk yang saling menyilang, senjata siku-siku juga mempunyai kemiripan dengan senjata belati. Hal yang membedakan antara belati dan siku-siku yakni terletak pada bentuk batang dan sisi-sisinya. Pada belati mempunyai batang yang pipih dengan kedua sisi yang tajam, sementara siku-siku batangnya bundar dan ujungnya runcing.

Menurut beberapa orang Betawi yang mengetahui sejarah, siku-siku yakni senjata yang sudah usang dikenal oleh orang-orang Betawi jauh sebelum mereka menemukan dan menyebabkan golok sebagai senjata tradisional. Konon pada masa dulu senjata siku-siku hanyalah dimiliki oleh jawara alasannya yakni senjata jenis ini tergolong sangat berbahaya dan bisa digunakan untuk menusuk

Tradisi Lain masyarakat Betawi :
10. Lagu Betawi Tempo Dulu -- Rumah Adat Betawi --- 6 Tari Tradisional Betawi

4. Senjata Tradisional Betawi  - Punta

Punta yakni senjata tajam jenis tusuk, dengan panjang sekitar 15-20cm. Senjata ini ludang kecepeh berfungsi sebagai senjata pusaka yang menjadi simbol strata sosial pada waktu itu, alasannya yakni senjata tajam ini tidak pernah digunakan untuk bertarung. Di Jawa Barat mungkin dikenal sebagai Kujang, namun Kujang ludang kecepeh variatif dari segi bentuk dan motif ciung.

5. Senjata Tradisional Betawi  - Beliung Gigi Gledek

Beliung yakni senjata tradisional Betawi homogen kapak dengan mata menyilang kearah gagang pegangan, umumnya digunakan sebagai perkakas untuk menciptakan kayu. Sebutan untuk alat-alat atau benda-benda kebudayaan yang ditemukan di sekitar Jakarta. Merupakan kapak watu yang berasal dan zaman neolithicum, kurang ludang kecepeh 3000-4000 tahun yang lalu. Gigi gledek ini ditemukan di kawasan Condet melalui penggalian yang dilakukan pada tahun 1970-an. Dan tinjauan arkeologis dengan bukti tersebut menawarkan bahwa Condet telah dihuni orang semenjak 3500 tahun yang lalu..

Beberapa tokoh yang diketahui pernah menggunakan ini sebagai senjata tangguhannya yakni Batara Katong (Wak Item) dan Salihun pemimpin kelompok Si Pitung. Beliung digunakan Salihun sebagai sarana dalam melaksanakan agresi perampokan maupun pelarian dengan memanjat pagar tembok.

6. Senjata Tradisional Betawi  - Cunrik (Keris Kecil Tusuk Konde)

Cunrik merupakan senjata tradisional masyarakat Betawi khususnya para perempuan, berupa keris kecil atau tusuk konde. Cunrik biasa digunakan oleh para resi wanita yang tidak ingin menonjolkan kekerasan dalam pembelaan dirinya, terbuat dari besi kuningan dengan panjang kurang dari 10cm. Salah seorang resi wanita yang dikenal menggunakan cunrik ini yakni Buyut Nyai Dawit, pengarang Kitab Sanghyang Shikshakanda Ng Karesiyan (1518). Dimakamkan di Pager Resi Cibinong.

7. Senjata Tradisional Betawi  - Rotan

Rotan yakni jenis senjata tradisional Betawi yang digunakan pada permainan Seni Ketangasan Ujungan, termasuk kategori senjata alat pemukul. Disinyalir dari Seni Ujungan inilah awal beladiri berkembang. Pada masa awal terbentuknya Seni Ketangkasan Ujungan, rotan yang digunakan mencapai panjang 70-100cm. Pada ujung rotan disisipkan benda-benda tajam mirip paku atau pecahan logam, yang difungsikan untuk melukai lawan.



Pada perkembangannya rotan yang digunakan hanya berkisar 70-80cm, selanjutnya paku dan pecahan logam di ujung rotanpun tidak lagi digunakan untuk pertandingan yang sifatnya hiburan, rotan jenis ini digunakan hanya knorma dan budbahasa berperang menghadapi musuh sesungguhnya. Tubuh lawan yang menjadi sasaranpun dibatasi hanya sebatas pinggang ke bawah, utamanya tulang kering dan mata kaki.

8. Senjata Tradisional Betawi  - Pisau Raut

Pisau Raut merupakan senjata tradisional masyarakat Betawi yang bentuknya hampir mirip badik. Merupakan pisau sang Hulun atau rakyat biasa. Pisau ini disebut juga badi-badi.



Selain berfungsi sebagai senjata, pisau raut juga merupakan salah satu ciri khas pada Pengantin Dandanan Rias Bakal Pria Adat Betawi. Senjata ini disematkan pada bab tengah baju dan ditahan dengan ikat pinggang. Letaknya cenderung ke sebelah kanan dengan dihiasi bunga melati yang dironce indah.

9. Senjata Tradisional Betawi  - Kerakel


Kerakel (Kerak Keling) merupakan jenis senjata pemukul, merupakan perkembangan dari senjata rotan Ujungan. Orang Betawi Rawa Belong ludang kecepeh mengenalnya dengan sebutan Blangkas.

Batang pemukul pipih mempunyai panjang ludang kecepeh pendek dari rotan (40-60cm), terbuat dari hasil sisa pembakaran baja hitam (kerak keling) yang dicor. Ujung gagang lancip yang difungsikan juga sebagai alat penusuk. Pada gagang dibentuk ludang kecepeh ringan dengan materi terbuat dari timah. Agar tidak licin para jawara zaman dulu melapisinya dengan kain. Sekilas bentuk Kerakel mirip dengan Kikir, homogen perkakas yang difungsikan sebagai pengerut besi.

Pada tamat kurun 17 orang-orang peranakan cina di luar kota memodifikasi kerakel menjadi sebuah bilah dengan dua mata tajam, di sebut Ji-Sau (Ji, berarti dua-Sau, berarti bilah). Seiring dengan perkembangan waktu, pengecap masyarakat Betawi memetaforkan kata ji-sau menjadi pi-sau, sekalipun pi-sau hanya bermata satu.

10. Senjata Tradisional Betawi  - Toya

Bagi masyarakat Betawi khususnya guru dan anak didik-anak didik pencak silat, senjata tradisional Betawi yang disebut toya sudah tidak aneh lagi bagi mereka.


Toya merupakan senjata tradisional Betawi yang dibentuk dari kayu ataupun bambu yang keras.Kegunaan utama dari senjata toya yakni untuk menangkis senjata lawan namun pada perkembangnya, senjata ini juga mempunyai kegunaan untuk menyodok, menggebuk atau menyerang lawan. Ukuran tongkat kayu yang digunakan untuk menciptakan toya yakni tidak ludang kecepeh dari 1,5 M

Demikian Sobat Tradisi, 10 Senjata Tradisional Betawi yang bisa kita kenalkan pada penerus Bangsa. Semoga mempunyai kegunaan dan terus jelajahi situs tradisikita.my.id untuk menambah wawasan budaya Sobat tiruana.

Referensi :

  • http://jakartakita.com/2015/04/13/ini-dia-3-jenis-golok-khas-betawi-yang-biasa-dipakai-jawara/#gallery/2/
  • http://megapolitan.kompas.com/read/2010/03/27/15365498/Golok.Betok.Pusaka.Asli.Betawi.Berusia.800.Tahun
  • http://www.silatindonesia.com/2008/07/senjata-tradisional-betawi/

Advertisement

Iklan Sidebar

Adsense 728x90